
Wabup Ansori Resmi Buka Pelatihan Pande Besi di Talwa: Dorong Regenerasi dan Penguatan Ekonomi Berbasis Tembakau
Sumbawa — Lensa News .com—Upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam memperkuat industri berbasis potensi lokal kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan Pelatihan Pande Besi Pembuatan Pisau Perajang Tembakau yang dibuka resmi oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, pada Rabu (19/11/2025) di GOR Dusun Talwa A, Desa Leseng, Kecamatan Moyo Hulu.
Pelatihan yang berlangsung hingga 23 November ini diikuti oleh 20 pengrajin pande besi setempat dan dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025. Dua instruktur dari Yayasan Kampus Bamboe Bogor dihadirkan untuk memperkuat materi teknis dan memberikan pendampingan langsung kepada para peserta.

Talwa, Sentra Pande Besi yang Harus Terus Berkembang
Dalam laporannya, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Adi Nusantara, S.Sos., MT., menegaskan bahwa Talwa memiliki sejarah panjang dalam dunia pande besi Sumbawa dan harus terus dikembangkan melalui pembinaan yang terstruktur. Pelatihan ini, katanya, diarahkan tidak hanya untuk peningkatan kualitas, tetapi juga untuk penguatan nilai ekonomi produk.
“Talwa telah dikenal sebagai dusun pandai besi. Melalui pelatihan ini, kita berharap keahliannya tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga dapat menembus pasar internasional,” ujarnya.

Adi menambahkan bahwa pembentukan klasifikasi keahlian akan diterapkan dalam proses pembinaan selanjutnya. Mulai dari spesialisasi perajin gagang, pengasahan, berbagai jenis pisau, hingga pembuatan pisau perajang tembakau—alat vital dalam proses pascapanen tembakau. Langkah ini, lanjutnya, relevan dengan luasnya potensi perkebunan tembakau Sumbawa yang mencapai 314,86 hektare di enam kecamatan.
Wabup Ansori: Keahlian Pande Besi Adalah Aset Bernilai Tinggi
Membuka kegiatan secara resmi, Wabup Ansori menegaskan bahwa pande besi merupakan keahlian yang tidak hanya memerlukan keterampilan teknis, tetapi juga kekuatan mental dan ketekunan. Keahlian tersebut, menurutnya, kini semakin langka namun bernilai ekonomi tinggi.
“Keahlian pande besi ini bukan hanya warisan. Ini adalah aset yang memiliki nilai ekonomi besar. Orang yang berilmu, yang punya skill, akan diangkat derajatnya. Kita ingin para pengrajin Talwa semakin maju dan berdaya saing,” tegasnya.
Wabup menekankan adanya keterkaitan ekonomi yang kuat antara pengrajin pande besi dengan petani tembakau. Dengan meningkatnya kualitas pisau perajang tembakau, maka produktivitas dan efisiensi petani akan ikut meningkat, sehingga memperkuat rantai usaha tembakau Sumbawa secara keseluruhan.

Dukungan Pemerintah dan Penguatan Kolaborasi
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Ansori menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Kampus Bamboe Bogor atas komitmen berbagi ilmu dan pengalaman kepada masyarakat Talwa. Ia menilai kolaborasi semacam ini penting untuk memastikan regenerasi keahlian pande besi dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan fasilitas, Pemerintah Kabupaten Sumbawa turut menyerahkan peralatan pande besi kepada Pemerintah Desa Leseng. Sementara itu, para instruktur dari Bogor menerima pisau hasil karya pengrajin Talwa sebagai cinderamata.
Pelatihan yang Memperkuat Identitas dan Masa Depan Talwa
Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum penguatan kembali identitas Talwa sebagai sentra pande besi Sumbawa. Dengan dukungan regulasi, pendanaan, dan pendampingan teknis, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menargetkan agar keahlian pande besi di Talwa tidak berhenti pada generasi saat ini, tetapi terus berkembang dan menghasilkan inovasi yang mampu bersaing di pasar lebih luas.
Pelatihan lima hari ini menjadi langkah strategis untuk membangun ekosistem ekonomi tembakau yang lebih solid—dimulai dari alat perajang yang diproduksi dengan kualitas tinggi oleh tangan-tangan terampil pengrajin Talwa. (Bj LN)
