
Sumbawa Besar Lensa-News.com, 9 November 2025 —
Cahaya pagi menembus jendela La Grande Ballroom saat Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., berdiri di hadapan ratusan tenaga medis. Dengan suara tenang namun penuh penekanan makna, beliau menegaskan satu hal: “Kolaborasi adalah kunci kesehatan yang berkeadilan.”
Dalam Pelantikan Pengurus Baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumbawa Periode 2025–2028, Bupati Jarot menyerukan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan profesi medis sebagai dua sisi mata uang dalam pelayanan kemanusiaan.
“Di tengah derasnya arus teknologi dan tekanan sosial, yang tidak boleh hilang dari seorang dokter adalah nurani kemanusiaan,” ujarnya menatap hadirin.
Bupati menuturkan kisah nyata seorang ibu dari Orong Telu yang harus menempuh perjalanan jauh demi mengobati anaknya.
“Kasus sederhana ini membuka mata kita bahwa pelayanan kesehatan bukan hanya soal fasilitas dan alat, tapi juga tentang keberpihakan,” tegasnya — sebuah kalimat yang menggema di ruangan itu.
Bupati Jarot juga menyinggung progres pembangunan RSUD Sumbawa yang kini telah mencapai 60 persen. Pemerintah, katanya, tidak hanya membangun gedung, tetapi membangun sistem dan semangat kolaborasi agar setiap masyarakat, di kota maupun pelosok, dapat merasakan layanan yang layak.
“Keberhasilan sektor kesehatan bukan diukur dari banyaknya bangunan, melainkan dari kokohnya sinergi antara kebijakan yang berpihak dan tenaga medis yang berdedikasi,” ungkapnya penuh keyakinan.
Dalam arah pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumbawa tahun 2024 telah mencapai 72,36, dan ditargetkan naik menjadi 73,91 pada tahun 2026.
“Kolaborasi Pemda dan IDI adalah jembatan menuju angka itu — sekaligus menuju kesejahteraan sejati,” tandas Bupati.

Sementara itu, Ketua IDI Wilayah NTB, Dr. Rohadi, Sp.BS., menambahkan harapan agar semakin banyak fakultas kesehatan di NTB untuk memenuhi kebutuhan dokter yang masih kurang. Ia juga mengapresiasi dukungan Pemkab Sumbawa dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga medis.
Rangkaian pelantikan itu pun menjadi momentum bersejarah: bukan sekadar pergantian pengurus, tetapi deklarasi semangat baru untuk menjadikan profesi dokter sebagai penjaga nurani masyarakat Sumbawa.

Pelantikan IDI Sumbawa bukan hanya seremoni organisasi, melainkan tonggak kebangkitan moral profesi medis di daerah. Melalui kepemimpinan Bupati H. Jarot yang berpihak pada kemanusiaan dan keadilan sosial, Sumbawa menegaskan tekadnya: Kesehatan bukan kemewahan, tetapi hak setiap insan.(BJ LN)
