
Lensa-news.com- Sumbawa, 29 Oktober 2025 — Kabar menggembirakan datang dari dunia pertanian. Pemerintah resmi menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tahun 2025, dan kebijakan ini menjadi sinyal kuat bagi kebangkitan sektor pertanian di tengah tekanan biaya produksi yang selama ini mencekik para petani.
Langit cerah bagi para petani kini tampak semakin nyata. Berdasarkan keputusan terbaru per 22 Oktober 2025, seluruh jenis pupuk mengalami penurunan harga yang signifikan.
Harga Pupuk Urea yang sebelumnya mencapai Rp 2.250 per kilogram, kini hanya Rp 1.800 per kilogram atau turun menjadi Rp 90.000 per zak. Pupuk NPK ikut turun dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram, sedangkan Pupuk NPK untuk kakao kini dijual seharga Rp 2.640 per kilogram dari sebelumnya Rp 3.300.
Penurunan juga menyentuh Pupuk ZA yang kini hanya Rp 1.360 per kilogram, dan Pupuk Organik yang turun menjadi Rp 640 per kilogram.

Penurunan harga ini disambut penuh sukacita oleh para petani di berbagai wilayah Sumbawa.
“Kami merasa lega dan bersyukur. Ini kebijakan yang benar-benar berpihak pada petani,” ujar Sulaiman, salah satu petani di Kecamatan Unter Iwes dengan raut wajah penuh semangat.
Namun tak berhenti di situ, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, bergerak cepat memastikan kabar baik ini sampai ke seluruh pelosok desa.
Ia meminta kepada seluruh camat di Kabupaten Sumbawa agar segera menyampaikan informasi penurunan harga pupuk bersubsidi ini kepada seluruh kepala desa di wilayah masing-masing.
“Tolong kepada seluruh Camat agar memberitakan kabar ini kepada seluruh kepala Desa di wilayahnya masing-masing, agar tidak ada lagi petani yang membeli pupuk dengan harga lama” ungkap wanita keibuan yang akrab dipanggil Mbok Wayan ini dengan tegas dan penuh kepedulian.
Beliau juga menambahkan bahwa harga tersebut merupakan harga di lini 4 (gudang engecer).
“Harga itu adalah harga di gudang pengecer. Tentu saja bila ada petani yang ingin pupuknya diterima di sawah, akan dikenakan biaya pengantaran sesuai kesepakatan petani dengan pihak pengecer” tambahnya.
Sebagai “ibunya” para petani di Kabupaten Sumbawa, beliau menyampaikan ungkapan terima kasih atas kebijakan ini.
“Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian atas kepeduliannya kepada petani di seluruh Indonesia. Berita ini tentu sangat menggembirakan bagi petani kita” pungkasnya.
Penurunan harga ini bukan sekadar angka di atas kertas — ini adalah angin segar bagi para pejuang pangan bangsa, yang setiap hari bekerja di bawah terik matahari demi ketahanan pangan nasional.Dengan langkah berani ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong produktivitas pertanian menjelang musim tanam akhir tahun 2025.
Gelombang harapan baru kini mengalir di sawah dan ladang. Para petani Sumbawa bersiap menatap masa depan dengan semangat baru — semangat untuk menanam, tumbuh, dan kembali makmur di tanah sendiri (GN)
