
Sumbawa Besar LensaNews.com, Oktober — Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, menghadiri Pertemuan Pembentukan Bank Sampah di Kabupaten Sumbawa, Senin (27/10/2025), yang berlangsung di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bidang Wilayah II Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, serta para kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Sumbawa.
Melalui Daring, Kepala Pengendali Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi, S.T., M.Sc., juga memberikan arahan dan apresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam menangani persoalan sampah. Ia menyebut bahwa Sumbawa memiliki potensi besar untuk mencapai target nasional pengelolaan sampah sebesar 51,2 persen pada akhir tahun 2025 dan menuju 100 persen pada 2026.

“Jumlah timbunan sampah di Kabupaten Sumbawa mencapai 77 ribu ton per tahun. Sekitar 60 hingga 70 persen di antaranya merupakan sampah organik yang sebenarnya mudah diolah menjadi kompos. Saat ini baru sekitar 5 persen sampah yang tertangani secara terpola. Karena itu, optimalisasi Bank Sampah menjadi langkah penting dalam memperkuat pengelolaan sampah non-organik,” jelasnya.
Ni Nyoman Santi juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya ini. “Sekolah dan rumah tangga harus menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan kesadaran memilah dan mengelola sampah sejak dini. Banyak Bank Sampah yang sudah terbentuk, tapi belum berjalan optimal. Maka, dukungan dan arahan dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar program ini bisa berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, menegaskan bahwa persoalan sampah tidak boleh dianggap remeh. “Kita tidak sadar, sejak bangun tidur hingga tidur kembali, selalu menghasilkan sampah. Pertemuan ini seperti membangunkan kita semua bahwa sampah bukan sekadar urusan kebersihan, tetapi menyangkut kesehatan, lingkungan, bahkan masa depan anak cucu kita,” ujarnya.
Wabup Ansori menyampaikan keprihatinannya atas data yang menunjukkan bahwa pengendalian sampah di Kabupaten Sumbawa baru mencapai sekitar 5 persen. Ia pun mendorong pembentukan tim teknis khusus yang akan menangani pengelolaan sampah secara terpadu dan berkelanjutan.
“Mulai hari ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa akan turun langsung memantau progres di lapangan. Sampah harus dikelola setiap hari, baik di rumah tangga, sekolah, maupun perkantoran. Ini bukan kegiatan seremonial, tetapi tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat,” tegasnya.

” Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Pipin Sakti Bitongo,ST.,MT. dan Kepala Bidang Wilayah II Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Dony Arif Wibowo,S.Hut.,M.Sc.Keduanya membahas strategi pembentukan dan penguatan Bank Sampah sebagai solusi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kabupaten Sumbawa.
“Sumbawa yang Maju, Unggul Sejahtera dan Berdaya saing , perlu di tingkat kan kesadaran dan kepekaan Masyarakat terhadap lingkungan sekitar dengan penempatan,pembuangan, pengolahan sampah yang semesti nya ,dengan Demikian Akan mewujudkan Sumbawa yang bersih, Sumbawa yang Sehat (LN)
