
Amerika Serikat, LensaNews.com – Program Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) tahun 2025 kembali membuka kesempatan bagi pelajar dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk merasakan pengalaman belajar sekaligus menjadi “duta muda” di Amerika Serikat. Program ini bertujuan meningkatkan saling pengertian antara masyarakat Amerika dan negara-negara mitra melalui pertukaran budaya, pendidikan, serta keterlibatan sosial.

Selama 10 bulan, para peserta tinggal bersama keluarga angkat, bersekolah di sekolah menengah Amerika, serta aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Salah satu peserta asal Indonesia, Amelia Widiyanti, santri Pesantren Modern Internasional Dea Malela, membagikan pengalamannya selama mengikuti program tersebut. Amelia ditempatkan di bawah naungan placement organization Greenheart, sebuah organisasi nirlaba internasional yang memfasilitasi program pertukaran budaya.
Amelia mengaku sangat bersemangat mengikuti rutinitas sekolah di Amerika. Ia mengambil berbagai mata pelajaran, mulai dari Physics, US History, English, Theatre Arts, AP Statistics, Financial Application, hingga Physical Education (PE).
“Yang membuat saya bersemangat adalah karena kami bisa memilih kelas sesuai minat. Hal ini membuat belajar jadi lebih menyenangkan dan menantang,” ungkapnya.
Selain pelajaran di kelas, Amelia juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ia memilih olahraga tenis dan kerap mengikuti pertandingan antar sekolah. Tak hanya itu, ia juga bergabung dalam beberapa klub, seperti KEY Club dan Multicultural Club. Menurutnya, fasilitas sekolah di Amerika sangat mendukung proses pembelajaran, mulai dari learning center, advisory, hingga enrichment class yang membantu siswa mengembangkan kemampuan akademik sekaligus menyalurkan minat mereka.
Amelia juga meluangkan waktu untuk kegiatan sosial setiap akhir pekan. Salah satunya dengan menjadi relawan di Beaver Camp bersama peserta dari berbagai negara, seperti Arab Saudi, Mesir, Uzbekistan, Tunisia, Yunani, Kuwait, dan tentu saja Amerika Serikat. Melalui kegiatan tersebut, ia belajar memperkuat keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, sekaligus menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.
“Dari sini saya belajar banyak tentang pentingnya kerja sama lintas budaya dan betapa berharganya keberagaman,” jelasnya.
Melalui program KL-YES, Amelia merasakan bagaimana hidup sebagai bagian dari komunitas global yang penuh nilai saling pengertian. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya dirinya secara pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi santri dan generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi besar, menembus batas, dan berkontribusi bagi masyarakat.
Program pertukaran ini terus menjadi jembatan persahabatan internasional sekaligus sarana membangun generasi pemimpin masa depan yang berkarakter kuat.
